What ‘legacy’ do I have
Diiringi suara rintik hujan dengan aroma khas tanah yang dibasahinya, ditemani secangkir jahe merah hangat serta atmosfir lembabnya, membuatku seolah ingin merenung dan menulis sebagai bentuk refleksi diri. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 5 sore, setelah kurang lebih satu setengah jam waktu yang ditempuh dari Jakarta menuju Bekasi, pertemuanku dengan Bapak kali ini agak terasa berbeda. Kulihat sekilas detail guratan wajahnya yang semakin mengkerut, rambutnya yang mulai beruban, serta bobot tubuhnya yang tak lagi berisi seperti dulu, membuatku sadar akan pentingnya memanfatkan waktu kita yang terbatas. Anehnya, meski secara fisik tubuhnya berubah, semangat dan rasa kasih sayang Bapak terhadap keluarganya tidak berubah sama sekali. Tentunya kita tahu bahwa hal tersebut adalah proses alamiah yang sangat normal – manusia tumbuh, berkembang, dan mengalami perubahan secara fisik – namun ada beban emosional yang tidak bisa ditawar ketika hal tersebut terjadi pada orang-orang